Sabtu, 17 November 2012

Dongeng (Dengan Akhiran Yang Diubah)



Model 3 : Dongeng Dengan Akhiran yang diubah

LUTUNG KASARUNG
Oleh: Nanda Narendra Putra

Pada zaman dahulu kala di tatar Pasundan ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung. Beliau memiliki dua orang putri cantik, yaitu Purbararang dan adiknya, Purbasari.
Pada saat mendekati akhir hayatnya, Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapak. Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Purbararang tidak setuju adiknya diangkat menggantikan ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Ketika ia sedang berendam didalam telaga, ternyata Lutung Kasarung memiliki niat buruk terhadapnya. Ia mengintip Purbasari yang sedang berendam dari kejauhan agar tidak ketahuan.
Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut. Purbasari pun segera mengucapkan terima kasih kepada Lutung Kasarung.
 ”wah, terima kasih sekali... ternyata ini yang akan terjadi.” Ujar Purbasari.
”Iya, sama-sama putri.” Jawabnya sambil menggaruk-garuk kepala dan memegangi salah salah satu matanya.
Usut punya usut, ternyata mata Lutung Kasarung terserang bintitan karena mengintip Purbasari ketika sedang berendam di telaga.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
“Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi monyet itu tunanganmu ?”.
Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu hal diluar dugaan. Lutung Kasarung bisa dibilang menjadi seorang pemuda yang bisa dibilang pas-pasan wajahnya. Dan sudah barang tentu adu ketampanan itu dimenangkan oleh Indrajaya dan yang menjadi ratu pasti adalah Purbararang. Namun karena Purbasari dan Lutung Kasarung yang menjadi tokoh utama dalam dongeng ini, sudah pasti mereka lah yang pada akhirnya menjadi raja dan ratu yang baru.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar