Sabtu, 17 November 2012

Contoh Deskripsi (waktu dan suasana)



Model 2 : Deskripsi Waktu dan Suasana

Malam Kelabu diteras Teman
Oleh: Nanda Narendra Putra 

Jam pun menunujukkan pukul Sembilan malam saat itu. Berdetak berjalan terasa lambat. Detak jantungku perlahan melambat. Firasat mengatakan bahwa hari ini adalah hari dimana jiwaku sepertinya akan hancur... padahal malam pada akhir-akhir ini tidak seperti biasanya, bergelimang pancaran bintang dan cahaya bulan.
Akupun awalnya berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk kembali menyatakan segala hal yang dipendam selama ini. Lalu aku memutuskan untuk keluar dari rumah menuju rumah ”temanku” yang berjarak kira-kira dua kilometer. Tanjakan, turunan, tikungan, dan kemacetan kulalui tanpa keraguan dalam hati. Sekitar kurang lebih 15 menit perjalanan darat, tibalah aku ditempat tujuan. Yaa! itu adalah rumah ”temanku”.... eh lebih tepatnya adalah mantan pacarku yang dua bulan lalu telah mengakhiri hubungan ini.
Aku duduk diatas motor Honda tepat didepan rumahnya di Komplek Pamulang 2 Benda Barat 13B No. 24B. Dengan penuh keyakinan akupun memanggil namanya; Afiiika...afiikaaa.. eh salah! Namanya adalah Rizka.. (X_X). Kupanggil namanya beberapa kali, tetapi belum juga ada tanda-tanda kehidupan dari dalam rumahnya. Sesekali aku menatap lurus kedepan, kearah perempatan jalan yang sepi sembari aku terus memanggil –manggil namanya. Akhirnya... dia keluar dengan mata yang sembab. Usut boleh usut ternyata sepulang dari kampus dirinya tertidur pulas dikamar yang terletak paling depan bagian rumahnya.
Dia pun keluar rumah lalu menghampiriku, lalu bertanya..
”Eh Nando, ada apa?”
Dan dia pun langsung mempersilahkanku untuk masuk sebelum aku sempat menjawab pertanyaannya. Raut wajah memang tidak bisa berbohong, akupun senyam-senyum tersipu malu dibuatnya. Jam telah menunjukkan pukul 21:20, akupun meminta untuk mengobrol di teras saja.
            Basa-basi pun kulontarakan, dan karena asyiknya tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 21:40. Oh ya! Untuk sekedar informasi, sebenarnya tujuan aku kerumahnya ini untuk mengajaknya ”balikan”... Obrolan yang mengarah-arah kesanapun sudah kukatakan. Ya.. istilahnya kalo saat ini dikenal dengan ”modus” kurang lebih seperti itu. Tepat pukul 21:45, aku utarakan semua yang ada dalam hati. Dan pada intinya, aku ditolak dan dia bilang hanya ingin menjadi teman... tidak lebih dari itu. Oh! Sungguh malam nasibku L...
            Oke! Aku rasa cukup. Pada dasarnya aku ingin menceritakan ini dalam perspektif deskripsi waktu. Dan aku rasa hal-hal yang ditulis diatas hampir menuju kearah narasi. Nah! cukup sekian malam kelabu diteras ”teman” versi diriku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar