Minggu, 18 November 2012

Cerpen



Model 4 : Cerpen


When Blues Meets Jazz
Oleh: Nanda Narendra Putra

Dua bulan pasca berputus dari pacar sepertinya belum bias untukku melupakan dirinya 100%. Kalau bahasa anak muda saat ini gejala tersebut disebut gagal move on. Sebenarnya hal tersebut sangat lumrah terjadi pada setiap manusia yang pernah dan telah gagal dalam membina sebuah hubungan, mengingat saat itu  aku telah membina hubungan selama 31 bulan. Biasanya hampir semua yang merasa gengsi atas gejala tersebut. Oleh karena itu, aku hampir setiap hari ber-acting di depan teman-teman, dosen, dan bahkan orang tua untuk selalu terlihat bahagia dan bukan terlihat galau.
Hari demi hari kulalui dengan senyuman diwajah tetapi tidak didalam hati dan sampai pada suatu masa dimana nampak terasa begitu hampa. Jikalau banjir dijakarta pernah mencapai siaga ke-1, begitupun juga dengan hatiku yang sudah galau...to the max! sekali dan secara tiba-tiba suasana disekitar pun juga ikut-ikut mendukung untuk itu. Usut punya usut, ternyata hari itu adalah hari sabtu yang notabene-nya adalah hari dimana para kawula muda saling memadu kasih. Nah loh! Semakin membuat bete saat-saat seperti itu dan aku pun memutuskan untuk sejenak menghibur diri dengan mengudara di dunia maya sembari meng-update beberapa social media milikku.
Kita semua tahu hal-hal apa saja yang biasanya dilakukan orang dengan akun social media-nya, diantaranya adalah curcol atau curhat colongan, ber-gosip, dan yang paling populer adalah update status sesuai dengan keadaan hatinya saat itu. Akupun juga seperti itu, meng-update status secara tersirat dan tidak frontal karena lebih asyik seperti itu daripada langsung secara blak-blakkan. Ketika sedang asyik, tiba-tiba BBM berbunyi dan isi pesannya adalah; ”Today! Musical March ‘When Blues Meets Jazz’ with special performance : Endah ’n Rhessa, Barry Likumahuwa Project (BLP), and Gugun and The Blues Shelter at Sumarecon Mal Serpong (SMS)”. Wow! Aku sejenak speechless setelah membacanya dan tiba-tiba perasaan seolah berbubah 360° dari sebelumnya.
Secara spontan muncul ide didalam pikiranku untuk menghadiri acara tersebut. Namun karena hari ini hari sabtu, maka aku memutuskan untuk mengajak mantanku, Rizka. Sebelumnya aku ingin sedikit memberi informasi kalau nama lengkapnya adalah Rizka Ardiantary, namun aku memiliki panggilan khusus untuknya yaitu ”jels”. ”Momen-momen seperti ini jangan sampai di sia-siakan dan harus dijadikan ’alat’ untuk bisa bertemu dengannya”, gumamku dalam hati. Mengingat dalam acara ini ada salah satu band yang menjadi favoritnya yang aku ketahui ketika masih berpacaran. Tanpa panjang lebar, aku langsung bersiap diri dan berangkat menuju kediaman ibu negara...eh salah! Yang dimaksud kerumah sang mantan.
Perjalanan hampir 15 menit telah kulalui dan sampailah di tempat yang dituju. Tanpa basa-basi, kupanggil namanya 3 kali.. Rizka..rizka..rizkaaa.. belum juga dirinya keluar rumah dan aku kembali memanggil beberapa kali sampai akhirnya dia keluar juga. Dia datang menghampiriku secara perlahan namun pasti dan dengan sedikit senyuman-senyuman kecut menyapa diriku..
”eh! Nando, ada apa? Tumben nih kerumah (lagi)?”
”iya Ris, eh lo hari ini ada acara ngga?”
”heem lagi free sih kebetulan, emang kenapa Ndo?”
”wah pas banget nih, mau ikut ngga Ris ke SMS? Lagi ada ’When Blues Meets Jazz’ nih disana..”
“ah serius?!? Mau deh mau..mau…mauuu.. J”.  
Alhasil aku berhasil mengajaknya jalan dan disepanjang jalan aku dan dia bercengkrama layaknya seorang kekasih sembari mengejar waktu. Sekitar 30 menit menempuh jalur darat, tiba lah aku ditempat tujuan. Berjalan dengan sedikit tergesa-gesa menuju ke area moshpit yang padat. Dari kejauhan terlihat Barry Likumahuwa Project (BLP) perform diatas live stage dan membius para penonton yang hadir. Lagu-lagu yang menjadi andalan dari BLP telah dimainkan dan tiba-tiba…..Rizka memeluk diriku dari arah samping. Aku kaget!!! senang, semua perasaan bercampur jadi satu. Aku tidak tahu ini maksudnya apa, namun aku menyimpulkan bahwa dirinya hanya terbawa suasana aja karena lagu-lagu yang dimainkan memang benar-benar membius para penonton.
Tidak terasa tibalah di penghujung acara. Telah ditampilkan 3 band untuk ber-kolaborasi sekaligus dalam satu panggung dan menjadi closing performance di pagelaran musik ini. Ini berarti aku dan dia juga harus pulang. Tetapi tiba-tiba Rizka berkata, ”Ndo, acara ini mungkin bisa kita jadiin alasan ya.. untuk kita bisa jalan bareng lagi”. Aku pun hanya bisa menggelengkan kepala yang berarti setuju..
Usai sudah acara pada hari itu, namun tidak denganku yang selanjutnya akan melanjutkan rutinitas jalan bersama dengan mantan di pagelaran musik ’When Blues Meets Jazz’. Acara tersebut kebetulan hingga bulan April nanti akan melakukan tour se-jabodetabek. Jadi, selama acara tersebut masih dipertunjukkan, aku dan dia bisa selalu bertemu dan jalan bersama lagi. Yap! Inilah kisah ku yang sedikit ekstrem, bagaimana denganmu?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar