Model 1 : Deskripsi Ruang
”RUANG RUPA”
Oleh: Nanda Narendra Putra
Terletak dibagian paling depan dari rumah keluarga besar
RM. Sudarendro Nawanto. Yap! Benar sekali itu adalah kamar tidurku yang kuberi
nama ”Ruang Rupa”. ”kenapa eh kenapa?”, ya! karena disanalah aku meluapkan
segalanya, apapun yang ada didalam benak
secara bebas dan seliar-liarnya.
Ruang sempit berukuran 3 x 4 m2 ku desain sedemikian rupa agar terlihat
artistik sekali. Mulai dari pintu, jendela, dinding bahkan atap kuhiasi dengan
bermacam-macam hiasan. Mulai dari stiker-stiker, poster-poster, foto-foto dll.
Di pintu bagian luar, kutempelkan beberapa stiker dari band-band metal,
dari dalam negeri hingga luar negeri. Lalu
stiker dari salah satu merk televisi buatan Jepang dan pintu tersebut
cat pelitur dan sedikit sentuhan pernis agar mengkilap. Namun seiring
berjalannya waktu, ke-brutalan dari pasukan rayap membuat permukaan
pintu tersebut menjadi berlubang-lubang seperti keadaan jalan raya sepanjang
Ciputat – Ciater BSD.
Dibalik pintu, seperti biasa kupasang hunger untuk menggantuk
pakaian yang menurutku masih bersih walaupun telah dipakai dan juga ikat
pinggang kugantung disana. Tepat dibalik dan searah dengan pintu terdapat
lemari yang terbuat dari plastik sebanyak dua buah. Lalu ”mengapa aku
menggunakan lemari yang terbuat dari plastik?”, ya! itu karena lemariku yang
lama yang terbuat dari kayu murahan dan bukan dari kayu jati yang kuat
sudah dimuseumkan atau diistirahatkan karena telah termakan usia.
Disisi yang lainnya terdapat sebuah kasur berukuran 200 x 120 cm yang
terletak dibawah karena tidak menggunakan dipan. Dipan itu berasal dari
Bahasa Jawa yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut dengan
ranjang. Sebenarnya alasanku untuk tidak memakai dipan karena ketika tidur aku
selalu usrek. Usrek itu adalah Bahasa Jawa yang berarti tidak bisa diam.
Jadi, daripada nantinya terjadi hal-hal yang diinginkan...eh salah maksudnya
hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik untuk tidak menggunakan dipan.
Tepat dibagian bawah kasur, lebih tepatnya lagi menghadap kearah timur
terdapat jendela dengan view langsung kearah jalan depan rumah. Dari
jendela tersebut biasanya aku suka melakukan stalking atau pengintaian
terhadap tetangga depan rumah yang menurutku agak songong.
Ya! itulah kurang lebih mengenai kamarku. Dimana aku
disana merasa terbebas, terlepas dari belenggu ”kaum-kaum penguasa” diluar
sana. Ini adalah kamarku! Bagaimana dengan kamarmu?!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar