Sabtu, 17 November 2012

Cerita Deskripsi (Ruang)



Model 1 : Deskripsi Ruang


”RUANG RUPA”
Oleh: Nanda Narendra Putra
                Terletak dibagian paling depan dari rumah keluarga besar RM. Sudarendro Nawanto. Yap! Benar sekali itu adalah kamar tidurku yang kuberi nama ”Ruang Rupa”. ”kenapa eh kenapa?”, ya! karena disanalah aku meluapkan segalanya, apapun yang ada didalam benak  secara bebas dan seliar-liarnya.
            Ruang sempit berukuran 3 x 4 m2  ku desain sedemikian rupa agar terlihat artistik sekali. Mulai dari pintu, jendela, dinding bahkan atap kuhiasi dengan bermacam-macam hiasan. Mulai dari stiker-stiker, poster-poster, foto-foto dll.
Di pintu bagian luar, kutempelkan beberapa stiker dari band-band metal, dari dalam negeri hingga luar negeri. Lalu  stiker dari salah satu merk televisi buatan Jepang dan pintu tersebut cat pelitur dan sedikit sentuhan pernis agar mengkilap. Namun seiring berjalannya waktu, ke-brutalan dari pasukan rayap membuat permukaan pintu tersebut menjadi berlubang-lubang seperti keadaan jalan raya sepanjang Ciputat – Ciater BSD.
Dibalik pintu, seperti biasa kupasang hunger untuk menggantuk pakaian yang menurutku masih bersih walaupun telah dipakai dan juga ikat pinggang kugantung disana. Tepat dibalik dan searah dengan pintu terdapat lemari yang terbuat dari plastik sebanyak dua buah. Lalu ”mengapa aku menggunakan lemari yang terbuat dari plastik?”, ya! itu karena lemariku yang lama yang terbuat dari kayu murahan dan bukan dari kayu jati yang kuat sudah dimuseumkan atau diistirahatkan karena telah termakan usia.
Disisi yang lainnya terdapat sebuah kasur berukuran 200 x 120 cm yang terletak dibawah karena tidak menggunakan dipan. Dipan itu berasal dari Bahasa Jawa yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebut dengan ranjang. Sebenarnya alasanku untuk tidak memakai dipan karena ketika tidur aku selalu usrek. Usrek itu adalah Bahasa Jawa yang berarti tidak bisa diam. Jadi, daripada nantinya terjadi hal-hal yang diinginkan...eh salah maksudnya hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik untuk tidak menggunakan dipan.
Tepat dibagian bawah kasur, lebih tepatnya lagi menghadap kearah timur terdapat jendela dengan view langsung kearah jalan depan rumah. Dari jendela tersebut biasanya aku suka melakukan stalking atau pengintaian terhadap tetangga depan rumah yang menurutku agak songong.
Ya! itulah kurang lebih mengenai kamarku. Dimana aku disana merasa terbebas, terlepas dari belenggu ”kaum-kaum penguasa” diluar sana. Ini adalah kamarku! Bagaimana dengan kamarmu?!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar